Setiap perusahaan memiliki “kepribadian” masing-masing atau istilahnya “budayaperusahaan”. Agar suatu organisasi bias berhasil dalam jangka panjang, budaya-budaya yang ada perlu dikelola dengan efektif. Sistem manajemen berkaitan dengan manajemen budaya didesain untuk membantu perusahaan-perusahaan mendefinisikan budaya-budaya organisasi mereka dan memahami bagaimana hal itu mempengaruhi perilaku dan keberhasilan organisasi. Proses tersebut berfungsi memberikan masukan untuk pengembangan strategi manajemen budaya secara sistematis sebagai keuntungan yang kompetitif.
Walaupun konsep budaya perusahaan mungkin terkesan sebagai suatu hal yang abstrak, kenyataannya hal itu berpengaruh besar pada keuntungan dan keberhasilan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kotter dan Hesket (1992) menjelaskan bahwa budaya organisasi yang kuat dapat berkorelasi positif terhadap peningkatan kinerja atau keunggulan organisasi dalam kurun waktu yang panjang.
Dalam pelatihan ini peserta akan mendapatkan dua sertifikat, yaitu sertifikat attendance dan sertifikat kompetensi. Sertifikat attendance diberikan setelah program pelatihan selesai dan sertifikat kompetensi diberikan setelah para peserta menyelesaikan tugas atau ujian yang diberikan oleh instruktur.